Tuesday, April 17, 2012

Ther Melian



Title: Revelation (Ther Melian #1)
Author: Shienny M.S.
Publisher: Elex Media Komptd. (2011)
ISBN: 9789792798661
Pages: 448 pages
Title: Chronicle (Ther Melian #2)
Author: Shienny M.S.
Publisher: Elex Media Komptd. (2011)
ISBN: 9786020002279
Pages: 520 pages
  
Title: Discord (Ther Melian #3)
Author: Shienny M.S.
Publisher: Elex Media Komptd. (2011)
ISBN: 9786020012278
Pages: 522 pages
Title: Genesis (Ther Melian #4)
Author: Shienny M.S.
Publisher: Elex Media Komptd. (2012)
ISBN: 97860200207858
Pages: 536 pages

Ther Melian adalah sebuah benua antah berantah dimana manusia hidup berdampingan dengan kaum Elvar dan Draeg. Bangsa Elvar yang digambarkan sebagai ras yang berumur panjang, terpelajar dan berkemampuan sihir, telah menghuni benua tersebut lama sebelum manusia datang. Namun karena pertempuran berkepanjangan denga ras Draeg yang melemahkan kedudukan mereka, kaum Elvar harus rela berbagi benua dengan kedua ras lainnya.

Dari sinilah kisah ini dibangun. Sekelompok Elvar yang dipimpin Luord Valadin berusaha mengumpulkan 7 relik elemental yang dapat memberikan kekuatan sihir tak terkalahkan untuk mengembalikan kejayaan bangsa Elvar. Dalam usahanya ini takdir Valadin kait mengkait dengan takdir Vrey, setengah Elvar setengah manusia, pencuri yang sedang berburu harta legendaris. Namun ternyata semuanya mungkin tidak seperti yang terlihat....

Revelation: Buku pertama tetralogi Ther Melian merupakan pembukaan sebuah kisah yang belum kelihatan ujungnya. Masih banyak teka-teki dan misteri yang harus dibuka, pertanyaan yang masih harus dijawab. Sedangkan karakter-karakter yang ada juga masih harus menjalani jalan panjang, petualangan seru dan keadaan yang tak terduga-duga.

Sebagai kisah fantasi, ini bukan cerita paling orisinal, namun tema besarnya sungguh menjanjikan. Juga ada satu hal yang paling aku suka dari kisah ini, yaitu pengkarakteran tokoh-tokohnya. Sejauh ini tidak ada yang bisa dikatakan protagonis ataupun antagonis. Valadin dan Vrey, kedua-duanya bertindak dengan alasan mereka masing-masing. Ambisi atau apapun namanya. Keduanya juga bukan tokoh yang "benar-benar baik". Saat Vrey mencabuti sayap-sayap Nymph itu sungguh mengerikan. Gejala psikopat! Valadin sama saja parahnya. Merencanakan pembunuhan sesama bangsanya dengan demikian tenangnya. Ini sih bener-bener pembunuh berdarah dingin. Hyyiiii..... Benar-benar menarik!! :p

Chronicle: Lanjutan kisah Ther Melian yang makin menggigit. Jika di buku 1, karakter-karakternya yang kompleks membuat saya gak rela melepaskan buku ini sebelum tuntas (bahkan masih tetep gak rela walau sudah di halaman terakhir), maka di buku 2 ini, bukan hanya karakterisasi, tetapi juga ditambah puntiran-puntiran kisah yang makin ruwet. Satu di antaranya adalah hubungan antara Vrey dan Laruen, ditambah lagi Reuven yang muncul di akhir kisah. Yang lain, misalnya kisah Aelwen-Leighton, sedikit "maksa" tapi tetap menarik. Ada pula Putri Ascha tampaknya menjanjikan adanya puntiran-puntiran lain di buku selanjutnya.

Leighton yang muncul tiba-tiba sebagai Pangeran Granville, sedikit meragukan. Apakah mungkin Vrey menjalani kehidupan bersama selama bertahun-tahun tanpa sedikitpun menuai kecurigaan. Tidak pernah kelepasan omongan atau tersandung tindakan yang tidak sepatutnya (dan coba bayangkan seperti apa suara Leighton sebenarnya ya??!?). Tapi setelah kemunculannya, Leighton benar-benar bersikap selayaknya seorang pangeran. Cerdik, penuh perhitungan, pandai berstrategi dan lumayan hebat dalam bertempur. Lawan yang cukup seimbang untuk Valadin. Sayangnya, sisi kisah segitiga Leighton-Vrey-Valadin ini kurang tergali justru di saat yang paling sensitif, setelah Vrey diselamatkan dari menara, apa iya, Leighton bisa memainkan tipuannya dengan sedemikian dingin sampai-sampai tidak sempat punya perasaan apapun melihat hubungan Vrey-Valadin.

Valadin sendiri tampaknya juga mengalami keanehannya sendiri. Di awal kisah, dia meminta Laruen untuk menghadapi Vrey, lalu di tengah-tengah dia membantu Leighton menyelamatkan Vrey, dan kemudian (bahkan setelah "dikhianati" Vrey) Valadin melarang siapapun menyakiti Vrey. WTH. Selain itu, tindakan-tindakan Valadin, khususnya di akhir kisah, tampaknya sudah tak termaafkan lagi. Valadin telah benar-benar dibutakan ambisinya. Absolut power corrupt absolutely! Benarkan Valadin masih bertempur untuk kejayaan kaum Elvar, atau untuk dirinya sendiri?

Genesis: Akhir perjuangan Vrey dan Valadin. Dua puntiran cerita yang paling menarik perhatian di buku ini adalah, pertama, penyingkapan rahasia Aether dan sejarah benua Terra yang diberikan sedikit demi sedikit. Saat pembaca (baca: saia) merasa tahu siapa para Aether sebenarnya, ternyata Valadin dkk tertipu. Ratu Ratana tampaknya tahu lebih dalam ttg rahasia Aether, Ther Melian dan para Aether sebenarnya.... eh ternyata tertipu juga. Lalu hubungan antara Manusia-Elvar-Draeg dan kebenaran ttg Ras Elvar, cukup mengejutkan jg (meski relik diamond sedikit mengingatkan pada philosopher stone-nya FMA).

Lalu yang kedua, masalah musuh sebenarnya. Nggak terlalu mengejutkan sih, oknumnya. Di buku 1 dan 2, kupikir Eizen yang nantinya akan berkhianat, tapi setelah adegan hotel cinta di buku 3, udah pasti ini nih yg bakalan jadi uler keket-nya. Tapi aku gak pernah menyangka kalo dia itu..... Nenek Lampir?!?? Hihihiii....

Adegan pertempuran udaranya lumayan seru *bayangin pertempuran udara Fam-the Silver Wing, tapi 13x lebih seru* Lalu pertempuran di dalam Istana TM lebih seru lagi. Adegan Vrey lawan "Valadin" plus tipuan Vrey dan Karth... Sip!

Tapi yang paling mengesankan adalah perkembangan hubungan antar tokoh-tokohnya. Vrey-Laruen ("Aku senang punya saudari seperti kamu"), Vrey-Leighton ("Kamu nggak tahu kapan saatnya untuk menyerah, ya?"), Valadin-Leighton ("Suatu kehormatan bisa bertempur dengan kalian semua"), Eizen-Valadin ("Dia membuatku merasa seperti.....").

***

Akhir kata, puas baca TM. Kisahnya rumit dan berbelit, buuanyaak kejutan di bagian akhirnya, jalan ceritanya lancar dan nggak bertele-tele ato bikin bosen, karakter tokohnya juga berkesan. Dan yang paling penting beneran tamat dalam waktu yang telah ditentukan, juga nggak perlu lama-lama nunggu bukunya terbit (terbayang eragon/inheritance... oh nooo.....).

Aku dulu lumayan fobia terhadap FFDN *ditimpukin rame-rame sama para penghuni kastil fantasi*. Tapi sekarang sudah tersembuhkan berkat seri ini. Sungguh!

2 comments:

Shienny M.S. said...

Thanks review nya Cyn, btw yg discord mana nih? XD

Cindy said...

wakakak.... ditagih ik.... :D

*ngumpet di kehampaan bareng Valdy*