Tuesday, July 12, 2011

Captain Wentworth's Love Letter

Title: Persuasion
Author: Jane Austen
Publisher: Penguin Classics
ISBN: 978-014-043467-5
Pages: 272 pages
First Published: 1817


Call me cheesy, but I think this is the most heart-touching love letter in a history of novels! *_*
"I can listen no longer in silence. I must speak to you by such means as are within my reach. You pierce my soul. I am half agony, half hope. Tell me not that I am too late, that such precious feelings are gone for ever. I offer myself to you again with a heart even more your own than when you almost broke it, eight years and a half ago. Dare not say that man forgets sooner than woman, that his love has an earlier death. I have loved none but you. Unjust I may have been, weak and resentful I have been, but never inconstant. You alone have brought me to Bath. For you alone, I think and plan. Have you not seen this? Can you fail to have understood my wishes? I had not waited even these ten days, could I have read your feelings, as I think you must have penetrated mine. I can hardly write. I am every instant hearing something which overpowers me. You sink your voice, but I can distinguish the tones of that voice when they would be lost on others. Too good, too excellent creature! You do us justice, indeed. You do believe that there is true attachment and constancy among men. Believe it to be most fervent, most undeviating, in F. W."

***

"Aku tidak bisa lagi hanya mendengar sambil berdiam diri. Aku harus mencari cara sebisa mungkin untuk berbicara denganmu. Engkau menusuk jiwaku. Diriku tersiksa sekaligus berharap. Jangan katakan bahwa aku telah terlambat, bahwa perasaanmu yang sangat berharga telah hilang selamanya. Aku ingin meminangmu kembali dengan hati yang lebih mendamba daripada saat dikau hampir mematahkannya delapan setengah tahun yang lalu. Jangan pernah katakan bahwa laki-laki lebih mudah melupakan daripada wanita, bahwa cintanya lebih mudah mati. Hatiku tak pernah mencintai yang lain selain dirimu. Mungkin aku bernah berlaku tidak adil, lemah ataupun penuh kekesalan, tapi tak pernah kubergeming. Hanya engkaulah yang membuat aku datang kemari. Hanya untukmu, aku berpikir dan bertindak. Tidak dapatkah engkau melihatnya? Tidakkah kau mengerti maksud hatiku? Aku tidak akan menunggu bahkan untuk sepuluh hari terakhir, jika saja aku dapat membaca hatimu, sama seperti engkau tampaknya telah merasuki hatiku. Sulit sekali untuk menulis hal ini. Setiap kali diriku terngiang-ngiang sesuatu yang menyergap pikiran. Kau merendahkan suaramu, namun aku masih dapat mendengarnya. Kau terlalu baik, luar biasa! Sebenarnya, dirimu telah berpikir sangat adil. Kau percaya bahwa masih ada perasaan sejati yang tak pernah pudar dimiliki kaum pria. Percayalah, perasaan itu ada, menyala-nyala dan tidak tergoyahkan dalam diri F.W."

No comments: