Title: InterWorld
Original Title: InterWorld
Author: Neil Gaiman, Michael Reaves
Publisher: Gramedia Pustaka Utama (2010)
ISBN: 9789792258905
Pages: 274 pages
Original Published Date: 2007
Buku ini sebuah karya bersama Neil Gaiman dan Michael Reaves yang dimaksudkan untuk konsumsi anak-remaja, sehingga ringan dan renyah, meski tetap menakjubkan bagaimana dia (mereka) memadukan banyak sekali teori-teori fisika modern dengan gaibnya dunia sihir.
Idenya adalah tentang dunia-dunia paralel yang infinitif, di mana di satu ekstrim berkuasa kaum binari, yaitu dunia yang mendewakan ilmu pengetahuan, sedangkan pada ujung ekstrim yang lain ada kaum HEX, yaitu dunia yang orang-orangnya berkuasa menggunakan kekuatan sihir absolut (dunia kita berada kira-kira di tengah-tengahnya sedikit condong ke ilmu pengetahuan). Di antara kedua kaum yang sibuk menghancurkan dunia-dunia paralel lain yang ada, ada sekumpulan orang yang mampu berjalan melintasi batas-batas antar dunia (interworld) dan mereka inilah yang menjaga keseimbangan semua dunia yang ada. Nah, tokoh utama buku ini adalah salah satu orang seperti itu yang berasal dari dunia kita, Joey Harker. Sedangkan ceritanya, ya seperti biasa, from-no-one-to-hero journey.
Bagi saya, dongeng-dongeng Neil Gaiman selalu menarik karena, meski temanya 'biasa', latar belakang ceritanya selalu jauh 'normal'. Dalam Coraline ada dunia di balik pintu, dalam Stardust ada dunia di balik tembok, dalam The Graveyard Book ada perkampungan hantu-hantu di balik pagar kuburan, dalam American Gods ada 'dunia' dalam dunia. Juga dalam setiap novelnya selalu tersirat dan tersurat luasnya pengetahuan, baik tentang mitologi, folklore, hantu dan peri, maupun tentang sains dan pengetahuan umum. Semuanya diracik dengan pas untuk jadi bacaan yang nikmat.
Dalam cerita ini, ada dua kubu yang bertentangan dalam dunia-dunia paralel, dinamai binari dan hex. Binary (biner), adalah sistem angka 1 dan 0, yang menjadi perwujudan ada/tidak adanya sinyal listrik, yang akhirnya menyusun data-data, program, komputer, internet, dst. Atau dengan kata lain ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun bagi para pelajar ilmu komputer, sistem angka hexadesimal itu juga sama ajaib nan keramatnya dengan sistem angka biner (singkatnya, dengan segala ocehan tentang bit dan byte dan word, angka (bin)11111111 itu sama dengan hexa(FF)). Tapi 'hex' juga bisa berarti sihir. Permainan kata-kata ini ditambah sedikit imajinasi tentang fisika quantum dan dunia-dunia paralel menjadi latar belakang unik bagi dongeng yang satu ini.
Tapi sebenarnya ide permainan bahasa istilah HEX ini sudah pernah dipakai Gaiman dalam kisah Cold Colors dalam kumpulan cerita pendeknya Smoke and Mirrors, sehingga waktu membaca cerita ini sedikit seperti terkena deja vu, tidak segar kinyis-kinyis. Itu ditambah fakta bahwa ide cerita ini pertama kali dimaksudkan untuk menjadi serial televisi dan bukannya satu cerita tunggal, akhir kisahnya -bagi saya- terasa menggantung dan ada sesuatu yang kurang.
*karena itu bintangnya 4 saja, tidak sampe 5 kayak biasanya*
*betewe, kalau makhluk-makhluk binari itu dipimpin oleh AI bernama 01101, harusnya para tukang sihir hex bukan dipimpin oleh dewan 13 dunk, tapi dewan D* ;p
oiya, buku ini terbitan Gramedia dan diterjemahkan oleh Tanti Lesmana. Setelah bencana terjemahan Neuromancer yang saya baca sebelum ini *masih gondok*, buku ini membuktikan bahwa meski dengan segala macam istilah komputer, fisika quantum, dll, sebuah buku tetap dapat diterjemahkan dengan layak dan benar. Kualitas penterjemah dan penerbitnya jaaaauhh berbeda! *angkat topi buat mbak Tanti*
No comments:
Post a Comment